MAGELANG - Pemadam Kebakaran kota Magelang berkunjung ke SMKN 2 MAGELANG dalam rangka kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa disingkat P5. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis (02/05/2024) pada pukul 8:20 pagi. Dikarenakan kegiatan ini berlangsung setelah upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, para siswa berganti dari atasan osis menjadi kaos olahraga. Kegiatan ini selalu ada namun baru rutin dilaksanakan pasca pandemi covid 19.
Pada kegiatan pertama, salah satu pemadam kebakaran Pak Nugroho menjelaskan tentang mitigasi bencana alam. Seperti apa yang harus dilakukan ketika terjadinya bencana alam dan aplikasi yang digunakan untuk menunjukkan bencana tersebut, misal BMKG, yang umum diketahui oleh orang.
Setelah menjelaskan mitigasi bencana alam, Pak Nugroho menunjukkan bagaimana caranya membawa orang terluka karena bencana alam dengan menggunakan selimut.
Pak Nugroho menjelaskan cara memindahkannya yaitu dengan memposisikan pasien yang terluka ke arah penolong. Kemudian, selimut yang terdapat di bawah pasien di tarik lalu memindahkan posisi pasien dengan cara ditarik. Melihat hal itu, para siswa yang menonton menjadi antusias untuk mencobanya. Setelah itu, berpindah pada sesi kegiatan kedua, yakni penanganan satwa liar. Petugas pemadam kebakaran mengeluarkan seekor ular kecil untuk memperagakan caranya menangkap ular kecil tersebut.
Cara yang harus dilakukan cukup mudah, hanya menggunakan sapu dan serok yang ada di rumah. Namun, yang paling penting jangan panik, karena itu akan membuatnya semakin sulit untuk menangkap ular.
Usai menunjukkan caranya menangkap ular yang kecil, kini petugas pemadam mengeluarkan ular yang besar. Berbeda dengan yang tadi, ekor ular besar ini harus ditangkap terlebih dahulu. Kemudian, menahan kepala ular dengan tongkat dan mencengkram kepalanya. Setelah pergerakan ular terkunci lalu dimasukkan ke dalam toples agar tetap aman. Dengan begitu cara menangani ular besar selesai.
Sama seperti sebelumnya, meski takut namun ada beberapa siswa yang mengajukan diri untuk mencoba menangkap ular tentu saja dengan diawasi oleh pemadam kebakaran.
Setelah berbagai kegiatan tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh para siswa, yaitu tata cara memadamkan api. Para pemadam kebakaran meletakkan gas LPG ke tengah lapangan untuk mendemonstrasikan tata cara memasang dan mengecek gas agar dapat digunakan secara aman. Selain itu dijelaskan pula hal yang tidak boleh dilakukan dalam memasang gas.
"Dalam memasang gas, regulator tidak boleh ditekan apalagi ditindih dengan ulekan. Hal tersebut dapat menyebabkan kebocoran dan menimbulkan ledakan." Ucap pak Yenshen sebagai salah satu petugas kebakaran yang datang berkunjung.
Pak Yenshen juga menjelaskan, bahwa api dapat terbentuk karena terdapat panas, oksigen, dan bahan bakar. Bila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak ada, maka api tidak akan menyala.
Selanjutnya para pemadam kebakaran membuat situasi dimana minyak goreng terbakar dalam wajan. Untuk yang pertama mereka menunjukkan cara memadamkan api dengan menggunakan peralatan sehari-hari.
Hal yang pertama kali dilakukan bila minyak terbakar yaitu matikan kompor dan jangan tuang air ke dalam minyak. Karena air akan berada di bawah minyak karena massa jenis air lebih berat dibanding minyak, dikarenakan minyak tersebut panas, air akan berubah menjadi uap dan mendorong minyak hingga terjadi ledakan.
Bila kompor telah dimatikan, cabut gas dari kompor dan pindahkan ke tempat yang jauh dari kompor. Ini dilakukan untuk mencegah api merambat ke gas dan memicu kebakaran yang lebih hebat. Lalu ambil handuk atau kain yang sudah dibasahi air dan tutup wajan yang terbakar dengannya.
Salah satu siawa yang mengajukan diri untuk mencoba memadamkan api, Siti Nur Jannah memberikan kesannya."Rasanya malu karena dilihat oleh banyak orang, namun saya jadi tau bagaimana caranya memadamkan api. Waktu saya mencoba saya takut apinya tidak paham namun untungnya dibimbing oleh petugasnya."
Untuk yang kedua, mereka menjelaskan cara memadamkan api dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Pertama-tama tarik kunci pengaman atau segel yang berada di bagian tuas. Kedua pegang bagian ujung selang dengan kuat dan arahkan ujung selang ke sumber api. Ketiga tekan tuas semaksimal mungkin, agar media bisa keluar semua dengan tekanan maksimal. Yang terakhir arahkan ujung selang pada sumber api secara perlahan sampai api padam.
Bu Yuana Dwi Utami S.pd selaku penanggung jawab kegiatan ini menyatakan "Dengan membekali siswa smkn 2 magelang dengan pengetahuan dan keterampilan, saya berharap siswa dapat mengantisipasi terhadap kecelakaan yang bisa saja terjadi dilingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal." (Alnisfa /Tim Jurnalistik Skanida)
SMK Bisa! SMK Hebat! SMK Negeri 2 Magelang Unggul dan Juara!
Copyright © 2017 - 2025 SMK NEGERI 2 MAGELANG All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id